A.
MANFAAT
PROGRAM VIDEO DALAM PEMBELAJARAN
1.
Definisi Video
Kata video berasal dari kata Latin,
“Saya lihat”. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape,
dan juga perekam video serta pemutar video. Video adalah salah satu temuan
terbesar manusia di abad 20. Dimulai dari ditemukannya fotografi yang
menampilkan citra atau image diam yang identik dengan aslinya kemudian
berkembang dengan menampilkan citra bergerak (motion picture). Perkembangan ini
tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang kemudian mampu menggabungkan unsur
gambar bergerak tadi dengan unsur suara. Lalu disebut sebagai video, yakni
gabungan yang harmonis atau sinkron antara visual (gambar bergerak) dengan
audio (suara)
Bahan video ini diproduksi dengan
merekam objek bergerak sekaligus suaranya dengan menggunakan peralatan yang
disebut kamera. Kamera video berfungsi sebagai alat yang mewakili mata manusia
untuk menangkap pantulan cahaya sebuah objek dan gelombang suara yang kemudian
diproses secara mekanik atau elektronik dan disimpan dengan media seperti pita
seluloid, pita magnetis bahkan digital video disc. Video sebagai media
komunikasi yang memadukan unsur suara/bunyi dan gambar dengan segala teknik
penyiapan yang didasarkan pada derajad kegunaannya (useware), sangat ditentukan
oleh penyiapan penggarapan perangkat lunak (software) yaitu materi/pesan dan
perangkat keras (hardware) berupa perlatan produksi (Djauhari, 2003).
Pada perkembangan teknologi
komunikasi saat ini yang sangat menunjang penggarapan kemasan informasi melalui
media audio visual maka beberapa keunggulan sifat video yang dimiliki, yakni
fixative, manipulative dan distributif semakin menghadapkan kita sebagai perencana
pesan untuk senantiasi kreatif dalam pembuatan kemasan pesan (Djauhari,
2003:3). Keunggulan video yang mampu menampilkan gambar bergerak dan suara
merupakan satu daya tarik tersendiri, karena kita mampu menyerap pesan atau
informasi dengan menggunakan lebih dari satu indera. Kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan media ini akan meningkatkan tingkat keberhasilan penyampaian
materi dan memperkuat apresiasi peserta didik serta memudahkan pengembangan
materi terhadap apa yang diajarkan.
Video sebagai salah satu media dalam
pengajaran dan pembelajaran menunjukkan dampak yang positif. Video dapat
membantu para guru mengetahui satu pendekatan baru yang bisa digunakan untuk
menarik minat belajar. Oleh karena itu sedikit banyak video merupakan salah
satu alternatif dalam mengatasi kemerosotan pelajaran dan pembelajaran. Menurut
Zubaidah (1997), guru-guru bisa melakukan penyesuaian dan meningkatkan daya
kreativitas dalam proses penyampaian isi-isi pengajaran supaya menjadi lebih
berkesan dan mudah seiring dengan citarasa dan karakteristik pelajar. Video
bersifat interaktif tutoial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah
materi melalui visualisasi. Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti
kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video . Video mempunyai
karakteristik diantaranya adalah :
a)
Mengatasi
keterbatasan jarak dan waktu
b)
Dapat
diulang untuk menambah kejelasan
c)
Pesan
yang disampaikan cepat dan mudah diingat
d)
Mengembangkan
pikiran, imajinasi dan pendapat siswa
e)
Memperjelas
hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih relistis
f)
Sangat
kuat mempengaruhi emosi seseorang
g)
Sangat
baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, mampu menunjukkan rangsangan
yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa
h)
Semua
siswa dapat belajar baik yang pandai ataupun yang kurang pandai
i)
Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar
j)
Penampilan
dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.
2.
Beberapa Jenis Teknik Video
Salah satu media pembelajaran yang
menjadikan pembelajaran menjadi menarik dan berkesan adalah dengan video.
Teknik video adalah alat elektronik yang melibatkan televisi, pita rekaman dan
perekam video. Ada dua jenis pengajaran yang bisa digunakan dalam pengajaran
teknik video, yaitu :
a.
Video
Pengajaran Terus
Yaitu mengajar di kelas dengan skrin
tv secara langsung. Cara ini lebih sesuai untuk peringkat asas dan mendengar.
Di dalam VPT hanya terdapat satu bahasa pengantar dan satu pembawa acara di
dalam skrin tv yang membimbing pelajar. Di dalam skrin tv akan menonjolkan
item-item penting yang akan dipelajari dan terdapat juga arahan yang
menerangkan apa yang patut diperhatikan dan dilakukan oleh pelajar untuk
menelusuri video tersebut. Dalam VPT, tayangan video itu mempersembahkan bahasa
baru dan guru berperan menyusulinya dengan buku dan pits video sebagai latihan
dan eksploitasi. Biasanya bahasa yang dipilih, adalah bertujuan untuk memenuhi
keperluan tertentu. Dengan demikian guru akan mengunakan video sebagai sumber
belajar.
b.
Video
Sumber
Video sumber tidak mengandungi bahan
pengajaran secara terus, tetapi input bahasa yang dipilih masih berdasarkan
pelajaran bahasa dan merupakan jenis pengajaran secara tidak langsung. Tujuan
sumber video adalah untuk memberi ilustrasi bahasa baru bagi sesuatu tahap
tertentu.
Jenis – jenis teknik video :
a)
Pemahaman
Mendengar (cloze/listening comphrehension)
Pada jenis ini terdapat berbagai
aktivitas yang dijalankan. Para pelajar bisa diberi beberapa skrip narator
cerita di dalam video dengan beberapa perkataan yang ditiadakakan. Tugas
pelajar ialah mengisi tempat-tempat yang kosong dengan teliti. Sebagai
alternatif, peserta didik boleh diminta untuk menjawab soal-soal pemahaman
berdasarkan video yang dipertontonkan.
b)
Tayangan
Senyap (Silent Viewing)
Audio ditutup dan guru meminta siswa
hanya menonton visual yang terdapat pada skrin TV. Siswa dibiarkan menerka apa
yang dikatakan pada video yang mereka tonton. Mungkin mereka akan mengalami
kesulitan dalam memahami perkataan yang ada dalam video tapi setidaknya mereka
mampu memberitahu kata-kata kunci dan frasa.
c)
Tayangan
Bersilang (Jigsaw Viewing)
Setiap siswa secara berpasangan duduk
saling membelakangi antara satu sama lain. Salah satu dari merreka menghadap
monitor TV sebaliknya pasangannya menghadap ke arah sebaliknya. Anak yang tidak
melihat video ditanya oleh anak yang melihat video. Misalnya, siapakah orang
yang memakai bajju warna hijau? Dimanakah video itu berlaku? Dan sebagainya.
Siswa yang menghadap video perlu memberikan opsi jawaban, dan siswa yang bisa
menjawab dengan benar dianggap menang.
d)
Tayangan
Bersinar dengan Komentar (Jigsaw Viewing With Commentary)
Setiap siswa duduk secara berpasangan
dengan belakang membelakangi satu sama lain. Guru memberitahu bahwa siswa yang
tidak mengadap skrin TV, harus menjawab soal – soal berdasarkan sekuen video
selepas aktivitas itu selesai dan pemenangnya adalah pasangan yang berupaya
menjawab yang paling tepat. Kemudia guru menayangkan video dengan menutup
audionya, siswa yang menghadap skrin memberi komentar secara langsung tentang
apa yang ditayangkan dalam video. Dan pasangannya harus memberi soal-soal untuk
mendapatkan maklumat yang lebih banyak.
e)
Pencarian
Harta Karun Video (Video Treasure Hunt)
Warna pada skrin dikurangi supaya
menjadi gelap dan tak ada apapun dapat dilihat. Sehingga hanya ada perkataan,
komentar dan kesan-kesan bunyi yang bisa didengar, siswa diharapkan dapat
menerangkan tentang aksi, watak, emosi, obyek dan sebagainya yang mereka rasa
ada ditayangan.
f)
Ramalan
(Prediction)
Ramalan bisa meliputi semua apa yang
akan berlaku sebelumnya dan apa yang kan dikatakan seterusnya. Kedua aktivitas
ramalan ini mengharuskan siswa meramal sekuen video yang dihentikan secara
tiba-tiba untuk menimbulkan respon lisan atau tulisan terkait dengan apa yang
akan terjadi seterusnya. Kemudian untuk mengetahui hasil respun dan pembicaraan
– pembicaraan selanjutnya. Siswa akan dipertontonkan jalan cerita sebenarnya
dari video.
g)
Ramalan
Sebelum (Reverse Prediction)
Aktivitas ini sangat sesuai untuk
siswa yang baik penguasaan bahasanya. Dalam aktivs ini, siswa ditunjukkan
bagian akhir dari cerita yang ditayangkan video yang pendek. Siswa diminta
memberi penjelasan secara lsan dan tertulis bagaimana awal cerita dari akhir video
yang ditayangkan. Kemudia siswa mempersembahkan cerita versi mereka.
Persembahan bisa dijalankan secara keseluruhan video itu dari awal hingga
akhir.
h)
Urutan
(Sequencing)
Siswa-siswa diberikan skrip video
bertulis yang telah dicampuradukkan. Tugas mereka adalah menyusun skrip itu
menjadi benar. Kegiatan ini paling cocok untuk video yang sekuennya menerangkan
tentang proses-proses dan melibatkan seorang narator. Cara yang lain yaitu guru
menyunting video itu dan mencampuradukkan peristiwa-peristiwa dalam video itu.
Kemudian siswa-siswa mendiskusikan tentang bagaimanakah sebenarnya urutan video
yang bagus .
3.
Cara Membuat Video untuk pembelajaran
Untuk membuat video dalam rangka
pembelajaran, tentunya berbeda dalam pembuatan video untuk keperluan pribadi. M
Fausiyah (2008) menjelaskan cara pembuaan video untuk pembelajaran adalah
sebagai berikut :
a.
Menetapkan
adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
b.
Mengembangkan
tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian atau moment menjadi
serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang berurutan. Usahakan natural
, agar siswa dapat mengikuti atau merasakan kejadian tersebut.
c.
Kita
harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran
bidikan
d.
Bila
akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan, hendaknya memberi
sisipan bidikan dengan ukuran bidikan yang berbeda mencolok juga dari dua sudut
bidik yang berbeda pula
e.
Selain
itu, perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya diharapkan siswa. Agar alunan
yang wajar dari rangkaian bidikan kita bisa terangkai
f.
Membantu
terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang berlawanan arah menciptakan
kesinambungan bidikan yang sangat berharga. Demikian pula bidikan-bidikan
berdasarkan arah pandangan
g.
Membidik
satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan. Menunjukkan
hal-hal yang penting saja agar menarik. Untuk menggabungkannya, manfaatkan
fasilitas fade in/out yang terdapat pada hampir semua perangkat handycam.
h.
Untuk
memberikankesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu dipertahankan
paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapt menangkap atau menghayati
suatu adegan .
4.
Kelebihan Video Dalam Pengajaran Dan
Pembelajaran.
Video/film termasuk dalam kategori
motion media yang mempunyai beberapa kelebihan daripada media-media pendidikan
yang lain seperti media cetak. Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada video
film menyebabkan video/film sesuai digunakan untuk tujuan pembelajaran,
diantara kelebihan itu adalah :
a.
Unsur
multimedia.
Menurut Romiszowski (1998),
video/film adalah satu media pengajaran yang cukup berkesan untuk digunakan
dalam pembelajaran karena video/film menggabungkan secara baik unsur multi
media seperti audio, visual, gerak, warna dan kesan tiga dimensi. Muhammad Hasan
(2000) mengakui kelebihan video/film, dimana penggunaan unsur-unsur gerak,
bunyi, warna, dan cahaya menjadi video/film dapat secara langsung menarik minat
siswa dan seterusnya mendorong pembelajaran siswa. Unsur-unsur dramatik dan
kegiatan yang terdapat dalam video/film berupaya meningkatkan kesan pasa proses
pengajaran dan pembelajaran (Norton dan Wiburg 2003).
b.
Manipulasi
perspektif ruang, masa dan ukuran.
Penggunaan video dapat memanipulasi
ruang. Suatu fenomena dapat ditunjukkan dengan perspektif yang berbeda secara
mikrocosmis atau makrocosmis. Contohnya, siswa ditunjukkan visual secara
mikrocosmis bagaimana seekor nyamuk menghisap darahmanusia secara close-up.
Atau secara makrocosmis seperti gerak bus yang semakin menjauh. Yusuf (1997)
menyatakan bahwa video/film mempunyai kelebihan dari manipulasi masa, dimana
guru dapat melakukan perubahan kepada masa dengan menggunakan teknik-teknik
seperti gerak perlahan , gerak cepat, bingkai demi bingkai, penyerapan dan
ulang tayang. Video turut memampatkan, mempercepat atau meregangkan masa dengan
teknik-teknik seperti penyerapan, pemfokussan atau digelapkan dan sebagainya.
dalam realitas kehidupan banyak perkara yang memakan masa yang agak lama
seperti pembangunan jembatan, penghasilan sebuah kereta atau proses percambahan
biji hingga jadi pohon. Melalui video/film, perkembangan dapat ditunjukkan dan
para siswa dapat mempelajari tentang proses-proses tersebut dalam waktu yang
singkat.
c.
Penyampaian
Pesan Pengajaran.
Sebagai satu media komunikasi
video/film dapat digunakan sebagai satu cara penyampaian pelajaran. Naim (1995)
berpendapat sebgai satu media komunikasi, video/film dapat menyampaikan secara
terperinci dan konkrit pesan-pesan pendidikan seperti pembelajaran isi
kandungan kurikulum serta pembentukan sikap dan tingkah laku siswa. Disamping
itu, video/film dapat digunakan untuk menonjolkan relitas kehidupan, dan
membangkitkan emosi dan perasaan. Menurut Amla et al. (2000), video/film
dilihat sebagai satu media yang dinamis yang dapat merangsang umpan balik luar
dan dalam yang kadang-kadang memengaruhi psikologi seseorang. Selain itu
video/film bisa digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan berkaitan moral
pemimpin dan sikap pemimpin.
d.
Memudahkan
Pembelajaran Dan Pencapaian Objektif Pengajaran.
Video/film dapat membantu guru
menerangkan tentang sesuatu konsep yang abstrak atau sukar untuk diterangkan.
Video/film dapat membawa masalah sebenarnya ke dalam tempat yang sama dengan
perkara yang telah berlalu atau yang sedang terjadi tanpa batasan waktu, jarak
dan tempat. Video dapat meningkatkan pemahaman pelajar, menghindari salah
penafsiran dan memudahkan pembelajaran.
Menurut Naim (1990), karena video
dapat menempati keperluan “mendekatkankan yang jauh, menjauhkan yang dekat,
memperlihatkan yang tidak terlihat, mengecilkan yang besar, membesarkan yang
kecil, memperlihatkan yang telah berlalu dan memvisualkan futuristik”, video
film dapat dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mencpai pembelajaran yang
objektif. Sebagi contoh, guru bisa membawa masuk keadaan negara asing ke dalam
kelas, menunjukkan pertumbuhan biji, menunjukkan ikan paus dilautan, dan
menunjukkan struktur amuba atau kuman. Video film yang direka bentuk dan
digunakan secara sistematis juga dapat merangsang daya imajinasi dan
penglihatan pelajar.
Fatawi (2000) menyatakan berbagai video/film dan tayangan televisi seperti drama, dokumentasi, iklan hiburan, majalah dan sebagainya dapat digunakan untuk mencapai objektif pengajaran tertentu. Bentuk drama misalnya dapat digunakan untuk perubahan sikap, pandangan dan emosi. Bentuk iklan dapat dieksploitasikan untuk menanam nilai-nilai murni dan sebagainya. bentuk dokumentari atau rencana dapat digunkan untuk pemahaan dunia dan budaya suatu masyarakat.
Fatawi (2000) menyatakan berbagai video/film dan tayangan televisi seperti drama, dokumentasi, iklan hiburan, majalah dan sebagainya dapat digunakan untuk mencapai objektif pengajaran tertentu. Bentuk drama misalnya dapat digunakan untuk perubahan sikap, pandangan dan emosi. Bentuk iklan dapat dieksploitasikan untuk menanam nilai-nilai murni dan sebagainya. bentuk dokumentari atau rencana dapat digunkan untuk pemahaan dunia dan budaya suatu masyarakat.
Penggunaan video film tertentu dapat
diulang tayang dan dilihat berkali-kali untuk membantu meningkatkan daya ingat
dan kemahiran.
Video/film tetentu dapat merangsang umpan balik/respon, interaksi dan penyertaan pelajar terhadap apa yang dipaparkan, secara psikomotorik atau afektif. Rrangsangan ini bisa menjadi pendukung terhadap kesan pembelajaran ke arah objektif yang diinginkan. Penyertaan aktif siswa dalam perkara yang dipelajari adalah penting dalam pengajaran dan pembelajaran (Abdul Malik, 1995).
Video/film tetentu dapat merangsang umpan balik/respon, interaksi dan penyertaan pelajar terhadap apa yang dipaparkan, secara psikomotorik atau afektif. Rrangsangan ini bisa menjadi pendukung terhadap kesan pembelajaran ke arah objektif yang diinginkan. Penyertaan aktif siswa dalam perkara yang dipelajari adalah penting dalam pengajaran dan pembelajaran (Abdul Malik, 1995).
e.
Meningkatkan
berbagai kemahiran dan pengalaman belajar.
Fideo film juga dapat meningkatkan
berbagai kemahiran dan pengalaman belajar. Penggunaan video/film dapat
meningkatkan kemampuan literasi visual pelajar, dimana mereka dapat
menginterpretasi simbol-simbol visual secara tepat dan pelajar berinteraksi dan
memberi respons selaras dengan pesan-pesan yang diperoleh mereka. Balakhrisman
(1994) mengatakan dari berbagai jenis sumber bahan pelajaran, umumnya video
film mempunyai kesan yang lebih tinggi untuk pembelajaran yang berkaitan dengan
fakta. Abdul malik (1995) juga berpendapat melalui penggunaan video film,
pelajar bisa memperoleh berbagai pengalaman serta menarik minat mereka dan
menjadikan pembelajaran menyenangkan. Video film juga bisa digunakan untuk
mengukuhkan strategi pengajaran yang digunakan guru .
B.
BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER
1. Pengertian
Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)
Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) adalah suatu
pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran, sehingga mampu memudahkan
dalam proses pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran Computer – Assisted
Instruction (CAI) atau Pembelajaran Berbantuan Komputer atau (PBK) merupakan
proses mengajar yang dilakukan secara langsung yang melibatkan komputer untuk
mempresentasikan bahan ajar dalam suatu model pembelajaran yang interaktif
untuk memberikan dan mengendalikan lingkungan belajar secara individual pada
masing-masing mahasiswa (Splittgerber dan Stirzaker,1984). Steinberg juga
mendifinisikan bahwa PBK merupakan semua penerapan komputer untuk pembelajaran
yang memiliki aspek individual, interaktif, dan arahan (Steinberg,1991).
Terjadi komunikasi dua arah secara intensif antara mahasiswa dengan sistem
komputer di dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer yang disebut dengan
Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) interaktif.
Pembelajaran Berbantuan Komputer adalah aplikasi
komputer sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terhadap proses
belajar dan mengajar yang bertujuan membantu siswa dalam belajarnya bisa
melalui pola interaksi dua arah melalui terminal komputer maupun multi arah
yang diperluas melalui jaringan komputer (baik lokal mau pun global) dan juga
diperluas fungsinya melalui interface (antar muka) multimedia (Emithu, 2010).
Istilah CAI umumnya menunjuk pada semua software
pendidikan yang diakses melalui komputer dimana siswa dapat berinteraksi
dengannya. Sistem komputer menyajikan serangkaian program pengajaran kepada
siswa baik berupa informasi maupun latihan dan soal-soal untuk mencapai tujuan
pengajaran tertentu dan siswa melakukan aktivitas belajar dengan cara
berinteraksi dengan sistem komputer. Materi pelajaran dapat disajikan program
CAI melalui berbagai metode seperti: drill and practice, tutorial, simulasi,
games, problem-solving, dan lain sebagainya (Heinich et al, 1993).
2. Konsep
Taylor (1980) menjelaskan komputer dapat digunakan
sebagai seorang tutor, sebagai suatu alat dan sebagai a Tutee. Tool sofware
merupakan perangkat lunak komputer yang digunakan sebagai alat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran untuk hampir semua bidang studi di sekolah (Simonson
dan Thompson, 1994). Software ini diantaranya adalah Microsof Word, Data Base
Manager, Hypermedia, Graphics Programs, dan Paket Analisis Statistik. Taksonomi
komputer dalam pendidikan tinggi dapat dipilahkan secara mendasar, yakni :
a) mengajarkan
tentang komputer,
b) mengajar
dengan komputer,
c) komputer
untuk mengelola administrasi pembelajaran (Rockart dan Morton, 1975).
Meskipun Pembelajaran Berbantuan Komputer mampu
meningkatkan Prestasi belajar siswa, tetapi dalam pembelajaran ini juga
memerlukan seorang guru atau pengajar yang tidak dapat digantikan dengan
komputer saja. Karena peran seorang guru tidak dapat digantikan dengan media
komputer apapun termasuk komputer. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan komputer dan guru lebih efektif daripada pembelajaran dengan komputer
saja atau guru saja (Wihardjo, 2008). Sistem perencanaan pembelajaran merupakan
faktor utama untuk mengoptimalkan penggunaan komputer dalam pembelajaran semua
bidang studi (Rockart dan Morton, 1975).
3. Karakteristik
PBK
a. Karakteristik
umum
Karakteristik umum adalah sifat
umum yang ada di setiap model pembelajaran, sehingga masing – masing model pun
selalu ada dan melekat pada karakteristik umum ini. Beberapa hal yang terdapat pada karakteristik
umum antara lain :
1)
Mengajarkan (ajaran) / pola pengetahuan.
Unit-unit kecil dari sajian informasi pada layar seringkali latihan diperlukan,
diikuti umpan balik langsung.
2)
Desain (rancangan) untuk menetapkan
keandalan program media pengajaran.
3)
Untuk tiap pelajar, program menyediakan
(memperbolehkan) perseorangan (pelajar) melangkah dan melalui beberapa cabang.
4)
Melalui penerapan dari prinsip-prinsip
ilmu pengetahuan tentang belajar manusia.
b. Karakteristik
khusus
Karakteristik khusus adalah
karakteristik pengajaran berbantuan komputer yang mengacu pada masing – masing
model. Sehingga akan didapatkan karakteristik yang berbeda – beda pada masing –
masing model pembelajaran.
4. Jenis
– jenis Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)
Ada
empat jenis PBK yang digunakan sebagai metode pembelajaran,yaitu :
b. Tutorial
(Penjelasan)
Jenis PBK ini digunakan untuk menyampaikan suatu
materi pengajaran. Tutorial bertujuan untuk menyampaikan atau menjelaskan
materi tertentu, dimana komputer menyampaikan materi, sesuai dengan bahan yang
akan diajarkan.
Dalam menyajikan materi, tutorial dapat dibedakan
menjadi tutorial linier dan tutorial bercabang (Hastuti, 1997). Tutorial linier
menyajikan suatu topik ke topik berikutnya sesuai urutan yang telah ditetapkan
oleh pemrogram, sehingga siswa tidak dapat memilih materi pembelajaran sesuai
keinginan dan kemampuannya.
Sebaliknya pada tutorial bercabang perbedaan
individu diperhatikan dengan memberikan kebebasan pada siswa untuk mempelajari
materi sesuai keinginan dan kemampuannya. Penyajian materi dan topik pada
tutorial bercabang menyesuaikan dengan pilihan dan kemampuan siswa. Dalam hal
ini, tutorial bercabang memiliki kelebihan dibanding tutorial linier, karena
hal – hal sebagai berikut :
a) Siswa
dapat menentukan materi yang akan dipelajari.
b) Pembelajaran
lebih menarik, kreatif dan fleksibel.
c) Pembelajaran
lebih efektif.
Dalam beberapa hal pula, tutorial diperlukan agar
membantu siswa dalam mengatasi masalah belajarnya. Biasanya dengan bantuan
navigasi materi yang diajarkan, tutorial akan memudahkan siswa mempelajari
bagian-bagian materi tertentu.
c.
Drill and Practice (Latihan dan Praktik)
Jenis ini digunakan untuk menguji tingkat
pengetahuan siswa dan mempraktekkan pengetahuan mereka, sehingga pembuatannya
disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Dalam hal ini, siswa
bertugas menjawab soal setelah selesai menjawab seluruh soal komputer
memberikan feedback, atau juga memberi feedback setelah menjawab satu soal
sebelum beralih ke soal berikutnya.
Latihan dan praktik juga dapat diterapkan pada siswa
yang sudah mempelajari konsep (kemampuan dasar) dengan tujuan untuk memantapkan
konsep yang telah dipelajari, di mana siswa sudah siap mengingat kembali atau
mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki.
d. Simulation
(Simulasi)
Simulasi digunakan untuk memperagakan sesuatu
(keterampilan) sehingga siswa merasa seperti berada dalam keadaan yang
sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada pembelajaran materi yang
membahayakan, sulit, atau memerlukan biaya tinggi, misalnya untuk melatih pilot
pesawat terbang atau pesawat tempur.
Pada perangkat ajar simulasi siswa dihadapkan pada
situasi yang mirip dengan kehidupan nyata. Intinya, dunia nyata dipresentasikan
dalam bentuk model dan kemudian dengan teknik simulasi siswa dapat mempelajari
kelakuan sistem.
e.
Games (Permainan)
Berdasarkan tujuan belajarnya jenis permainan dibagi
menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut:
1. Permainan
Intrinsik (Intrinsic Games). Mempelajari aturan permainan dan keahlian dalam
suatu permainan (games).
2. Permainan
Ekstrinsik (Extrinsic Games). Permainan hanya sebagai perangkat tambahan
sebagai fasilitas belajar dan membangkitkan motivasi siswa.