A.
Metode
Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif,
sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran
siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan
bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat
digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan
inkuiri.
Keunggulan metode demonstrasi :
a.
Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa
disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b.
Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi
juga melihat peristiwa yang terjadi.
c.
Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan
antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran
materi pembelajaran.
Kelemahan metode demonstrasi :
a.
Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan
yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak
efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses
tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat
memakan waktu yang banyak.
b.
Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang
berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal
dibandingkan dengan ceramah.
c.
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga
guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga
memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses
pembelajaran siswa.
Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
a.Tahap
Persiapan
Pada tahap
persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1) Rumuskan
tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
2) Persiapkan
garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
3) Lakukan uji
coba demonstrasi.
b. Tahap
Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan.
Sebelum
demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
a) Aturlah
tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa
yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan
tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Kemukakan
tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan
untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2)
Langkah pelaksanaan demonstrasi.
a)
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk
berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga
mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
b)
Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c)
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan
reaksi seluruh siswa.
d)
Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut
sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3) Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses
demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru
dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu
untuk perbaikan selanjutnya.
B.
Metode
Drilling
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk
memeperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpiki,
maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode Drill.
1. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat
motorik, seperti menulis
permainan,
pembuatan, dan lain-lain.
2. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya
perhitungan penggunaan rumus-
rumus,
dan lain-lain.
3. Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti
penggunaan bahasa, grafik, simbul
peta, dan
lain-lain.
Prinsip-prinsip metode drilling, yaitu :
- Waktu yang digunakan dalam latihan siap (drill) cukup tersedia
- Latihan siap (drill) hendaklah disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan siswa anak didik
- Latihan siap (drill) memiliki daya tarik dan merangsang siswa untukbelajar dan berlatih secara sungguh-sungguh
- Dalam latihan tersebut pertama diutamakan ketepatan kemudian kecepatan, akhirnya kedua-duanya
- Pada waktu latihan harus diutamakan yang esensial
- Latihan dapat memenuhi perbedaan kemampuan dan kecakapan individu siswa
- Dapat menyelingi latihan, sehingga tidak membosankan
Kebaikan metode
latihan siap (drill)
- Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
- Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.
- Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinyu dan disiplin diri, melatih diri, belajar mandiri.
- Pada pelajarana gama dengan melalui metode latihan siap ini anak didik menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk belajar.
Kekurangan metode latihan siap
terletak pada :
- Dapat menjadi pembakat dan inisiatif siswa sebab melalui cara/metode ini, ini berarti para siswa dibawah kepada konformitas dan diarahkan kepada uniformitas
- Siswa dapat statis dalam penyesuaian dengan situasi lingkungan yang terpaku dalam petunjuk-petunjuk praktis tertentu, serta insiatif siswa untuk mengembangkan sesuatu yang baru menjadi terikat. Hal ini berarti bertentangan dengan prinsip-prinsip teori belajar
- Membentuk kebiasaan yang kaku yang bersifat mekanis dan rutinitas. Kurang memperhatikan aspek intelektual anak didik
- Pengajaran cenderung bersifat verbalisme
- Dalam pelaksanaanya metode ini memakan waktu/proses yang cukup banyak/ lama
C.
Metode
Problem Solving
Metode
problem solving adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan
jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau
perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang
pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Metode problem solving adalah salah satu metode mengajar
yang digunakan oleh guru dalam kegiatan proses pembelajaran. Metode problem
solving ini merupakan metode mengajar untuk menstimulasi peserta didik dalam
berpikir yang dimulai dan mencari data sampai merumuskan kesimpulan, sehingga
dengan metode problem solving ini peserta didik dapat memberi makna apa yang
diperoleh dalam kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah
metode problem solving.
1)
Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.
2)
Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan
lain-lain.
3)
Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu
saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
4)
Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali
tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan
metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.
5)
Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir
tentang jawaban dari masalah tadi.
Adapun
keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
- Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
- Berpikir dan bertindak kreatif.
- Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
- Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
- Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
- Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
- Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan
metode problem solving sebagai berikut:
- Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
- Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar